بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah
(wahai Muhammad): (Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa.; Allah Yang menjadi
tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat.; Dia tiada beranak dan
Dia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya.”
[Qur’an, Surat 112 “al-Ikhlas”]
Aku
memilih surat yang mulia ini dari kitab Allah, karena surat ini sangat berkesan
pada diriku dan diri kalian. Dan surat ini menimbulkan kedamaian, khususnya
bagi orang -orang yang beriman.
Saudara-
saudaraku para mujahidin di jalan Allah,..Apa yang dapat aku katakan kepada
kalian?? Haruskah Aku katakan kepada kalian bahwa Rahim-rahim kami telah
dipenuhi janin-janin perzinaan dengan para keturunan kera dan babi yang telah
memperkosa kami, dan aku katakan kepada kalian, mereka telah merusak tubuh
kami, mereka meludahi muka kami dan merobek- robek lembaran- lembaran al-Quran
yang ada dipelukan kami?
Tidakkah
kalian memahami keadaan kami?? ataukah kalian benar-benar tidak mengetahui
keadaan kami?
Kami
adalah saudari -saudari kalian. dan Allah pasti akan menghisab dan meminta
pertanggung jawaban kalian pada hari esok (di padang mahsyar) tentang diri
kami.
Demi
Allah, tidak ada satu malam-pun yang kami lalui di penjara Abu Ghuraib, kecuali
tentara keturunan kera dan babi itu pasti menyiksa dan memperkosa kami.
Takutlah
kalian kepada Allah!! Bunuhlah dan hancurkanlah kami bersama mereka, dan
janganlah kalian membiarkan kami menjadi permainan mereka.
Takutlah
kalian kepada Allah atas apa yang menimpa kami. Tinggalkanlah tank- tank dan
pesawat mereka yang ada di luar sana dan arahkanlah senjata kalian kepada kami
di sini (Penjara Abu Ghraib)!! Agar kami bisa beristirahat.
Aku
(Fatimah) adalah saudari perempuan kalian. Mereka memperlakukan kami sungguh
sangat tidak manusiawi, tidak kurang dari 9 (sembilan ) kali mereka memperkosa
kami dalam satu hari dengan bengisnya. Apakah kalian tidak berakal ?
Seandainya
kejadian ini menimpa saudara perempuan kandung kalian, apa yang akan kalian
lakukan?? Kenapa kalian tidak berfikir bahwa aku ini saudari kalian?? Kenapa
kalian tidak menganggap aku sebagai saudari kalian??
Dan
sekarang Aku bersamaku 13 ( tiga belas) orang yang semuanya masih gadis dan
masih terjaga keperawanannya.
Mereka
diperkosa dengan cara yang biadab didepan mata kami semua. Mereka melarang kami
menegakkan sholat, mereka telanjangi kami dan mereka juga melarang kami memakai
pakaian .
Ketika
aku menulis surat ini kepada kalian, salah seorang saudari kalian bunuh diri,
dengan cara membenturkan kepalanya ke dinding sampai mati. Hal itu terjadi,
karena dia tidak kuat menanggung derita setelah di perkosa dan di pukul
dibagian dada dan pahanya dengan cara yang amat keji dan tidak masuk akal serta
diancam akan dibunuh oleh seorang tentara keturunan kera dan babi.
Meskipun
Islam mengharamkan bunuh diri. Akan tetapi aku memakluminya dan aku memohon
kepada Allah agar berkenan mengampuninya, karena Allah Maha Pengasih lagi Maha
penyayang.
Saudara-
saudaraku, Aku sampaikan kepada kalian sekali lagi. Takutlah kalian kepada
Allah dan bunuhlah kami bersama mereka agar kami bisa beristirahat dari segala
siksaan ini.
Fathimah
Jum’at
14 Desember 2004
Teks
Asli:
Dec 21,
2004
By
Khadija Abdul Qahaar, JUS And Muhammad Abu Nasr, Free Arab Voice
At
approximately 12:25pm on Saturday, resistance fighters waged an unprecedented
assault on the Abu Ghraib prison camp south of Baghdad. The assault was sparked
by a letter from a female prisoner named Fatima that fueled some Muslim
fighters into action.
Fatima’s
letter, a hand written document, was recently smuggled out of Abu Ghraib.
Fatima is the sister of one of the celebrated Resistance fighters in the area.
US occupation forces raided his house some time back but failed to find him, so
they took his sister prisoner in an attempt to force him to give himself up.
JUS reported the incident at the time and it was said that this family is known
for their piety and uprightness.
Here is
Fatima’s letter as originally published in Arabic by Mafkarat al-Islam and
translated to English by Muhammad Abu Nasr of Free Arab Voice.
Fatima’s
Letter:
“In the
name of God, the Merciful, the Mercy-giving. “Say He is God the One; God the
Source [of everything]; Not has He fathered, nor has He been fathered; nor is
anything comparable to Him.” [Qur'an, Surat 112 "al-Ikhlas"]
I chose
this noble Surah from the Book of God because it has the greatest impact on me
and on all of you and it strikes a particular kind of awe in the hearts of
Believers.
My
brother Mujahideen in the path of God! What can I say to you? I say to you: our
wombs have been filled with the children of fornication by those sons of apes
and pigs who raped us. Or I could tell you that they have defaced our bodies,
spit in our faces, and tore up the little copies of the Qur’an that hung around
our necks? God is greatest! Can you not comprehend our situation? Is it true
that you do not know what is happening to us? We are your sisters. God will be
calling you to account [about this] tomorrow.
By God,
we have not passed one night since we have been in prison without one of the
apes and pigs jumping down upon us to rip our bodies apart with his overweening
lust. And we are the ones who had guarded our virginity out of fear of God.
Fear God! Kill us along with them! Destroy us along with them! Don’t leave us
here to let them get pleasure from raping us! It will be an act to ennoble the
Throne of Almighty God. Fear God regarding us! Leave their tanks and
aircraft
outside. Come at us here in the prison of Abu Ghurayb.
I am
your sister in God (Fatimah). They raped me on one day more than nine times.
Can you comprehend? Imagine one of your sisters being raped. Why can’t you all
imagine it, as I am your sister. With me are 13 girls, all unmarried. All have
been raped before the eyes and ears
of
everyone.
They
won’t let us pray. They took our clothes and won’t let us get dressed. As I
write this letter one of the girls has committed suicide. She was savagely
raped. A soldier hit her on her chest and thigh after raping her. He subjected
her to unbelievable torture. She beat her head against the wall of the cell
until she died, for she couldn’t take any more, even though suicide is
forbidden in Islam. But I excuse that girl. I have hope that God will forgive
her, because He is the Most Merciful of all.
Brothers,
I tell you again, fear God! Kill us with them so that we might be at peace.
Help! Help! Help! [Wa Mu'atasima!]” [END]
Subsequently,
approximately 100 resistance fighters launched a fierce attack on the prison,
forcing US troops to take cover inside their barracks within the compound.
Fighters pounded the Americans with barrages of 82mm and 120mm mortar rounds.
Large crowds of people gathered outside, fearful that the bombardment might
harm the prisoners but they were assured by the fighters that they knew the
layout of the prison camp very well.
Mafkarat
al-Islam’s correspondent in Baghdad reported that the fighters succeeded in
destroying part of the walls of the prison camp, blasting a hole four meters
long in the inner and outer fences that encircled the camp.
The
fate of Fatima and the other woman with her is unknown.
On a
final note, an individual responded to Fatima’s letter yesterday on the Ansar
site and wrote:
“Sorry,
sister, we are not men. Only true men can answer your cry for help. Men are in
a very short supply these days. Sorry again sister.”
It is
comments like these that speak to the lack of honor and duty that characterizes
many Muslims today. At JUS, we have insisted that rape has been going on since
the occupiers landed their muddy boots in Iraq, which has for the most part,
fallen on dead ears. We feel great frustration and failure over the receipt of
Fatima’s letter because we know there are many more Fatimas being raped in
prisons in Iraq and Afghanistan and many other sisters who are being violated
who are not in captivity. What must we do to make these voices heard and where
are the Muslim men to defend their honor?
In
previous times, glory and honor were integrated into the lives of Muslims as
part of the complete system of Islam. For instance, a man tied the end of that
woman’s dress to a chair while she was shopping and when she got up, a portion
of her private parts became visible. She screamed “Wa Mu’atasima”, calling for
the Khalif himself. The Khalif wrote this letter to the head of the cross
worshipper’s state:
“To the
dog of Rome, I am coming to you with an army whose front is at your door and
whose rear is right here”
This is
honor and glory in action for something much less than rape. This is an army
instead of 100 fighters. Those were the days when Muslim men could be found.
--------------------------------------------------------------
Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saudariku fatimah yang di kuatkan Allah sebagai prajurit
Allah yang senantiasa berusaha bertahan di tengah nyawapun hampir sampai di
tenggorokan untuk membela Agama Allah karena ”inna din indallahil
islam”rahmatan lillalamin
Wahai fatimah di tengah penderitaanmu
Maafkan kami sebagai saudarimu,harus berapa banyak surat
dari saudari-saudari sepertimu yang masuk dan kami baca agar bisa menyadarkan
kami muslimah di indonesia maupun dunia
Maafkan kami wahai saudariku atas kelalaian kami tidak
memperhatikan hakmu sebagai saudari kami yang kami perjuangkan mertabatmu
bahkan sebagai manusia berhak untuk merdeka
Wahai saudariku bersabarlah..ku mohon kau jangan putus
Asa,jangan kau biarkan para generasi hewani itu
dengan bangga tertawa melihat kau mati dengan sia-sia atas keputus
asaanmu..
Bukan ku sarankan kau menyerah.. tidak,ingatkah kau bahwa
Allah bersama kita..Allah mengujimu..Allah menyayangimu
Allah akan melaknat merka yang telah mendzolimi kalian dan
memuliakanmu kalau kau masih berpegang teguh kepada kitab Allah,merka bisa
merobek,membakar tapi hakikat Alquran bukan terletak pada mushaf tapi dasar
perbuatan serta hati yang meyakini Allah sesuai
yang di ajarkan oleh Rasulullah kita tercinta..
Wahai saudariku fatimah tungggulah akan datang kami
membantumu,para mujahidin yang akan datang membawa kemenangan islam yang
menentramkan jiwamu..
Namun Jika Allah lebih menyayangimu sebelum bertemu dengan
kami.jangan bersedih percayalah Cinta sang Maha cinta lebih kekal adanya..semoga
engkau disambut keberkahan Alam semesta
(Kak Rose)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar