Minggu, 19 Februari 2012

PEMILU LEWAT INTERNET

Pemilu lewat internet mulai sering kita dengar. telset merangkum ujicoba e-voting di sejumlah negara dari berbagai sumber. Banyak kritikan, tapi menjanjikan.
Pemilu 2004 tinggal hitungan hari. Banyak media sudah menyediakan halaman, rubrik atau jam tayang khusus membahasnya. Partai-partai politik pun mulai rajin unjuk diri. Perlukah majalah ini menulis seputar pelaksanaan pemilu? Perlu! Karena Anda pasti membutuhkan informasi lain soal hajatan besar yang hanya berlangsung lima tahun sekali itu.

Sejumlah negara sudah mulai memperkenalkan pemilu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Di Benua Biru, Komisi Eropa aktif mengembangkan sistem teknologinya sejak beberapa tahun lalu. Pihak swasta, seperti Nokia dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat digandeng.

Program yang dinamai Information Society Technologies 1999, itu targetnya menciptakan sistem elektronik untuk pemilu yang aman. Pemilih bisa menyalurkan suaranya memakai ponsel, PDA, komputer dan perangkat lain yang bisa dipakai untuk mengakses internet. Mempermudah pemilih, hasil lebih akurat, tak ada lagi kerusakan kertas suara dan mempercepat penghitungan suara. Bagaimana hasil ujicoba itu?

Kista, Stockholm, Swedia
Proyek ujicoba ini dilakukan awal 2003 lalu. Warga kota Kista ternyata menyambut antusias proyek Komisi Eropa ini. Selama tiga hari pelaksanaaan 226 orang ikut berpatisipasi. Cukup repot juga panitia. Soalnya banyak juga orang berusia di atas 55 tahun ikut mencoba. Seperti halnya di Indonesia, kaum manula itu tak terbiasa mengakses internet. Jadi, panitia musti membimbingnya satu-persatu.

Pemilu ujicoba itu dipusatkan di dekat perpustakaan umum di pusat kota. Panitia menyediakan tiga kios (semacam bilik suara), sebagai tempat pemilih ‘mencoblos' partai atau calon wakilnya di parlemen. Di dalam kios itu tak ada ‘paku' dan busa untuk landasan mencoblos. Melainkan komputer dan ponsel Nokia, Communicator 9210 untuk akses internet.

Sebenarnya pemilih pun bisa melakukannya dari tempat tinggal masing-masing. Namun dari ratusan peserta itu hanya satu yang mempraktekkannya. Mayoritas datang ke tempat ujicoba sambil mengumpulkan informasi. Ternyata banyak juga warganegara Swedia yang gatek. Bayangkan, ‘benda' yang namanya mouse saja belum tahu fungsinya. Bahkan tak sedikit yang belum pernah meyentuh komputer. Wajar bila akhirnya memakan waktu untuk ‘memencet' pilihannya. Seorang pemilih rata-rata membutuhkan waktu lima belas menit di dalam kios.

Saat mendaftar pemilih juga concern soal keamanan ‘suara'nya. Panitia memberikan surat dalam amplop tertutup berisi kode pin, seperti saat kita menerima kartu ATM. Syaratnya pemilih harus menunjukkan identitasnya seperti KTP, SIM, atau paspor. Setelah ‘mencoblos', kertas berisi kode pin itu harus dikembalikan pada panitia. Ini untuk mencegah terjadinya pemakaian kode rahasia itu lebih dari sekali.

Ujicoba itu dilaporkan berjalan dengan sukses. Secara teknologi, terutama jaringan internet pun tak ada kendala berarti. Sebab dilakukan di pusat kota dengan infrastruktur yang sudah baik. Yang jadi evaluasi panitia adalah soal lamanya waktu pemilih berada di dalam bilik suara. Masih lebih lama daripada cara manual.


Issy les Moulineaux, Perancis
860 sukarelawan dilibatkan dalam ujicoba pemilu dengan sistem cybervote, Desember lalu. Peserta sebagian hadir di kios pemilihan. Yang lain melakukannya dengan PC di rumah atau kantornya masing-masing. Ujicoba itu diselenggarakan oleh CNIL (Kantor Perlindungan Data Perancis) dan dihadiri pejabat terkait dari CNIL, Kementerian Interior, dan Kementerian Industri dan CNRS.

Laporan hasil ujicoba itu juga menyatakan sukses. Penghitungan suara akhir memakan waktu kurang dari sepuluh menit. Saat proses pemilihan, pemilih yang hadir di kios umumnya tak menemui hambatan berarti. Sedangkan yang lewat rumah banyak yang mengalami keterlambatan proses mengakses. Itu terjadi pada para pelanggan internet lewat modem. Dibutuhkan waktu download hingga empat puluh lima menit untuk menunggu. Sementara yang berlangganan via ADSL dan kabel lancar-lancar saja.

Khusus pemilih yang memakai komputer kantor dengan jaringan broadband, sama dengan datang ke kios. Tak ada istilah ‘internet lelet'. Untuk keamanan suara, cybervote menyediakan port khusus. Jadinya, tanpa izin khusus semua perusahaan tak bisa terhubung dengan sistem itu.

Bremen, Jerman
Rada berbeda dengan di Perancis dan Swedia. Peserta di Bremen dibekali dengan kartu pintar (digital signature card) untuk menyalurkan suaranya. Ujicoba itu dilakukan oleh Universitas Bremen untuk memilih ‘pejabat' rektorat, dekanat, dan senat mahasiswa pada Januari 2003 selama dua hari.

Untuk menyalurkan aspirasinya, mahasiswa musti datang ke gedung Perpustakaan Fakultas Administrasi Universitas Bremen. Di sana disediakan PC dengan smart card reader. Untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan saat memilih perpustakaan itu hanya dibuka pada jam-jam tertentu saja.

Untuk keamanan suara, smart card sudah dilengkapi teknologi asymmetric encryption. Server pun sudah terhubung dengan secure client server sampai jaringan intranet balai kota Bremen. Mungkin lantaran terbatasnya PC dengan smart card reader plus terbatasnya jam buka perpustakaan menjadikan sedikit peserta. Hanya 47 mahasiswa yang memilih, atau seperlima dari jumlah seluruh pemegang smart card.

Proses ‘pencoblosan' hanya memakan waktu 60-90 detik. Itu sudah termasuk otentifikasi dengan memasukkan PIN kartu pintar pada card reader, memilih tiga kandidat, dan mengeluarkan kartu itu. Sedangkan masa penghitungan suara kurang dari sepuluh menit. Tak ada kesulitan yang dialami peserta. Soalnya mirip dengan cara memakai kartu debit di mesin ATM.

--------------
sumber : Telset Magazine

LOVE is LIFE

Ketika kita berbicara tentang cinta maka seketika yang ada dalam benak kita adalah ‘apa itu cinta',apakah ia sebuah benda,ataukah ia hanya sebuah karya ilmiah berbentuk tulisan yang menggambarkan keadaan ataupun kondisi bathin seseorang tatkala ia merasakan suatu bentuk rasa/feel yang kebanyakan orang menyebutnya'Rasa Cinta' ataukah ia hanya merupakan khayalan/mimpi yang muncul di alam bawah sadar tatkala seseorang dikehidupan nyatanya ‘TERSENGAT' oleh suatu bentuk rasa yang sulit untuk ia gambarkan lewat kata-kata namun dirasakannya ada,tatkala ia bertemu dengan lawan jenisnya yang dianggapnya sebagai soulmate/belahan jiwanya,dimana dalam sejarahnya seorang wanita/hawa diciptakan tuhan dari tulang rusuk lelaki/adam.
Namun apapun bentuknya,jelas sekali disini menggambarkan adanya Cinta sebagai Diri dan Cinta dalam hubungannya dengan seseorang / banyak orang ( Relation ).
Coba Simak yang ini :
a.Cinta sebagai diri.
Cinta itu sendiri hakikatnya dilihat dari sisi penciptaan adalah juga merupakan makhluk sebagaimana layaknya makhluk-makhluk ciptaan tuhan lainnya namun ia lebih pada bentuk karya cipta yang tidak nyata namun ia ada dan erat sekali kaitannya dalam hidup dan kehidupan setiap makhluk.
b.Cinta Dalam Hubungan/Relation.
Karena cinta itu sendiri telah ada dalam setiapdiri/makhluk maka ia terapresiasikan ke dalam bentuk bahasa jiwa seperti bahagia  ataupun sedih,susah ataupun senang,suka ataupun duka,dsbnya.
Malah ia terkadang sering berubah-ubah bentuk emosi jiwa,baik dalam hal cara mengapresiasikan/perwujudannya maupun dari sisi penerimaan dari lawan jenis.
Berangkat dari kedua hal tersebut diatas maka lahirlah berbagai anggapan orang sesuai dengan keadaan yang dirasakannya maupun dari cara memandang/memaknai cinta itu sendiri,yang diantaranya ada yang beanggapan:
1.Cinta itu Indah.
2.Cinta itu sebagai sebuah misteri.
3.Cinta itu Buta.
Dsbnya.
Saya mencoba menarik garis tengah/benang merah dari berbagai anggapan itu denagn sebuah pernyataan yaitu "LOVE IS LIFE" alias CINTA BERARTI HIDUP karena sangat erat sekali kaitan diantara keduanya dimana Cinta tidak akan ada jika tidak adanya Hidup dan Hidup tidak akan mempunyai arti / sia-sia jika tanpa Cinta.
Malah saya beranggapan seolah-olah cinta itu telah menjadi nyawa/jiwa/soul dalam hidup dan kehidupan semua makhluk.
Pengertian jiwa disini ialah sesuatu yang membuat hidup atau menjadikan sesuatu menjadi hidup atau dengan kata lain cinta itu sendiri membawa misi hidup dan kehidupan.
Agar lebih jelas mari kita lihat beberapa kasus dibawah ini:
Seorang ibu karena kecintaannya yang begitu besar pada anaknya rela berjuang antara hidup dan mati tatkala melahirkan demi melihat sang anak lahir dan merasakan hidup,dan tidak hanya sampai distu saja bahkan ia masih harus berjuang dalam mengasuh,mendidik,dan membesarkannya hingga dewasa serta siap mengayuh bahtera kehidupannya sendiri.
Seorang lelaki yang merasa  frustasi dengan melakukan hal-hal yang negative sebagai penyaluran rasa sakit hati dan kebencian yang teramat sangat karena merasa hidupnya sudah tidak punya arti lagi setelah ditinggal pergi sang kekasih yang berpaling pada laki-laki lain yang dianggapnya lebih baik dan lebih pantas baginya hingga pada suatu ketika ia bertemu dengan seorang gadis yang dianggapnya telah membawa kembali hidupnya beserta cintanya yang dulu telah pergi bersama kekasihnya dulu.
Dari kedua kasus tersebut yang jadi pertanyaan kita adalah apakah sang anak ataupun kekasih tersebut yang membuat ia hidup sedang kita tau bersama bahwa tidak mungkin seorang hamba menghidupkan hamba yang lain karena hanya Tuhanlah yang berkuasa untuk melakukan itu semua.
Kalaupun seseorang itu merasa hidup itu dikarenakan hatinya telah kembali menjadi hidup setelah mendapatkan apa yang diinginkannya,dari sini kita tau bahwa hubungan manusia yang satu dengan yang lain diikat dalam hubungan rasa......baik itu Rasa Cinta,Rasa Kasih,Rasa Sayang,dsnya yang NOTABENE rasa-rasa tersebut ada didalam HATI .
Cinta menjadi indah karena ia melahirkan rasa aman,nyaman,damai dan bahagia.
Hanya Hati yang Hidup saja yang bisa merasakan rasa tersebut dia atas yang terimplementasikan / terapresiasikan lewat bahasa jiwa dan bahasa tubuh seperti rasa rindu / kasmaran,selalu ingin berduaan serta berdekatan terus dengan pasangannya hingga tidak ingin dipisahkan walau oleh / dengan apapun bahkan rela mati bersama seperti pada kisah Romi dan Yuli.
Cinta menjadi sebuah misteri karena ia memerlukan waktu,pengenalan,dan penyesuaian bentuk maupun rasa .
Sebelum kita melangkah lebih jauh perlu kita ketahui bersama apa itu waktu,menurut hemat penulis waktu memiliki arti harfiah adalah suatu perjalanan dari perhitungan matematis misal waktu ke menit,menit ke jam dstnya.Ataupun arti lainnya seperti perjalanan hidup dan perjalanan takdir.
Yang dimaksudkan disini adalah saat/ketika pertemuan maupun berakhirnya suatu hubungan Cinta Kasih diantara dua atau lebih pelakunya.
Perlunya pengenalan disini penekanannya pada pengenalan diri akan hakikat siapa diri kita sesungguhnya dan apa yang sebenarnya yang diinginkan dalam hidup ini.
Dan hal tersebut memerlukan kesesuian bentuk maupun rasa yang telah ada didalam diri yang umumnya disebut sebagai fitrah/sejatinya diri. ianya merupakan suatu proses yang tidak mudah bahkan perlu perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit untuk dapat sampai pada HAKIKAT / KENYATAAN yang sesungguhnya.
Cinta menjadi buta karena ketidaktahuan ataupun kekeliruan cara memandang dan memaknainya.
Hal ini berkaitan erat dengan apa yang dibahas sebelumnya diatas tadi,Cuma yang menjadi penekanan disini adalah jika keliru cara memandang/memaknai CINTA maka akan keliru pula pada prakteknya dan pada apa yang akan didapat (dihasilkan)dan seringkali yang terjadi adalah sebuah Dilema,dan rasa frustrasi yang bermuara pada Penganiayaan ke atas Diri Sendiri bahkan pada orang lain
Meski Samar namun hal ini sering menghinggapi kebanyakan pribadi dan bahkan sampai ikut berperan aktif menimbulkan kerusakan / kehancuran umat manusia baik sebagai suatu Pribadi, Kaum, Masyarakat, bahkan sebagai Bangsa/Negara.
Apakah ada kaitan antara diri sebagai sebuah pribadi,cinta dan kehidupan ?
Jawabnya ADA,karena seorang insan yang baik tentunya akan mampu meletakkan cinta pada hakikat yang sesungguhnya sehingga akan mampu pula menghargai arti hidup dan kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa,sehingga pada akhirnya terciptalah pula kehidupan yang DAMAI lagi BAHAGIA dimuka bumi ini.
Akhirul Kalam andai boleh Penulis memberikan pendapat sebagai Kesimpulan dari tulisan ini...........
Letakkanlah Kecintaan kepada Allah Swt diatas segala kecintaan kita pada hamba-hamba allah lainnya karena dari dialah kita berasal dan hanya padanya jua akhirnya kita akan kembali....Amin Ya Rabbal Alamin.

Kamis, 16 Februari 2012

Karena Permata itu dicari Ukhti !



  Entah kenapa, akhir-akhir ini tampaknya bahasan ini mendominasi. Bagaimana kemuliaan wanita itu teraih dengan ‘melawan arus’ kebanyakan orang, saat semua orang berlomba-lomba menarik perhatian dengan menunjukkan keindahannya, seorang muslimah sejati menutupinya. Ketika kebanyakan muslimah sibuk dengan model jilbab terbaru, ia menjulurkan jilbabnya semakin panjang. Ketika mata kebanyakan wanita terpaut pada manisnya pria-pria korea, ia menundukkan pandangannya (loh? Hehe). Tidak salah. Jilbab, penampilan, tingkahlaku, hanya sedikit dari banyak factor penilaian kemuliaan seorang muslimah.
Maka siapkah, calon bidadari-bidadari surga ini, melawan arus yang satu ini?
Suatu ketika seorang akhwat masuk ke sebuah kampus, dalam waktu yang tidak lama ia segeram menjadi perbincangan seluruh aktivis kampus, termasuk di kalangan ikhwan. Karena apa? Ia adalah seorang akhwat yang memiliki wajah yang bisa dikatakan tidak terlalu mempesona kalau hanya melihat sekilas, tapi manis. Yang menarik adalah sikapnya yang santun, lembut, cerdas, baik hati dan tidak sombong, seorang aktivis kampus sejati dengan hafalan qur’an belasan juz, sangat menjaga diri dari interaksinya dengan lawan jenis, dan...berpenampilan paling rapi dibandingkan akhwat-akhwat yang lain di tempat itu. Ya, mereka menemukan seseorang yang baru, yang lain dari yang lain. Sosok akhwat dambaan ikhwan dan sosok ummahat dambaan ummat, sangat mencintai Allah dan RasulNya, juga memiliki ghirah yang luar biasa dalam perjuangan. Hmm...dia memang bidadari dunia. Jangankan ikhwan, sesama akhwat pun disamping akan iri, juga akan ikut berdebar bila berada di dekatnya. Segan. Subhanallah...
Tetapi, dirinya merasa risih dengan perbincangan seluruh aktivis kampus apalagi setelah diketahuinya tidak sedikit ikhwan yang memendam rasa padanya. Lantas dia bertanya-tanya dalam hatinya, dia sudah menjaga diri sebaik yang ia mampu, tetapi mengapa masih seperti ini? Ia sama sekali tidak pernah berniat ’menggoda’ dan ’menarik perhatian’. Seperti sudah bakat alaminya untuk eksis di suatu komunitas. Maka setiap kali ia teringat betapa orang-orang memperbincangkan dirinya, dan satu dua tiga ikhwan dan seterusnya mulai menyatakan minatnya, dia makin merasa risih hingga berniat menggunakan cadar dengan harapan akan mengurangi intensitas ’gangguan’.
Jika dibandingkan dengan kisah yang ini, jelas akan berbeda.
Seorang akhwat berada di kampus yang sama. Akhwat yang biasa. Tidak cantik, juga tidak terlihat manis. Mungkin jika dilihat lebih saksama akan terlihat garis-garis manis sekaligus keras di wajahnya. Aktivitasnya juga biasa. Mungkin iya sibuk sana sini, tapi tidak banyak yang tahu. Dia sama baik, sama santun, sama menjaga interaksi, tetapi dengan cara yang berbeda. Dia memperlakukan orang sesuai dengan karakternya sehingga seseorang yang berinteraksi dengannya akan merasa nyaman di dekatnya. Interaksi dengan lawan jenis pun berusaha senormal mungkin meski dia tetap meminimalisir interaksi untuk hal-hal yang tidak urgent. Dia sangat biasa. Tidak menjadi perbincangan, jelas. Sangat biasa, karena ia bukan pula aktivis yang terpandang di kampus atau lingkungan sekitarnya. Terkadang ia iri dengan akhwat pertama tapi, ia sangat mengaguminya. Tapi ia sadar betul, bukan itu yang ia cari. Ia tahu, Allah memandangnya. Ya, tidak banyak yang tahu, dia pun sama cinta pada Allah dan RasulNya, dan sama semangat dalam perjuangannya.
Apa yang berbeda? Ya jelas beda laaah....hehe
Memang tampaknya tidak terlihat ada yang tertarik pada akhwat kedua, seolah pandangan semua orang tertarik pada akhwat pertama.
Tapi terlihat ironis ketika akhwat kedua sibuk diuji dalam langkah strategi perjuangannya, akhwat pertama disibukkan dengan strategi mengatasi ’gangguan’ ikhwan, sesuatu yang sudah dijanjikan dan sudah dipastikan Allah ada untuk setiap manusia, disaat Islam, yang diperjuangkannya, terpuruk dan membutuhkan fokus lebih dari para pejuangnya. Mengapa seperti itu?
Mungkin banyak perbedaan diantara keduanya, tapi yang paling dominan disini adalah : Ke’mencolok’kan tingkah.
Akhwat pertama punya satu hal yang mungkin-bisa-disebut-kesalahan, yaitu terlalu mencolok dan siapapun bisa melihatnya. Sekilas ia memang bidadari dunia...tapi bidadari tidak dinikmati semua orang.
Kita tahu, bahwa setiap bagian dari wanita adalah keindahan, dari segi fisik, pemikiran, ruh, semuanya indah. Dan semua itu menggoda, termasuk tingkahnya. Kenapa keseluruhannya begitu menggoda? Karena pada keseluruhan wanita ada setan. Ada setan dalam setiap bagian wanita, bahkan dalam sms pun ada setannya.
Kalau wanita adalah permata, akhwat pertama ada di permukaan. Kilaunya memancar kemana-mana dan semua orang dapat menemukannya. Akhwat kedua, ia terkubur dalam-dalam, tertempa lebih keras di kedalaman, dan kilaunya memang terpancar keluar, tapi tidak semua dapat menemukan sumber kilauannya, tidak semua dapat menemukannya. Ia dilindungi Allah di kedalamannya.
Allah menjaganya lebih dari yang lain, dan hanya merelakannya ditemukan oleh orang yang luar biasa. Yang menemukannya bisa jadi biasa, tapi ia luar biasa, karena dapat menemukan sesuatu yang luar biasa pada sesuatu yang bisasa.
Permata yang tertempa lebih keras jauh lebih indah, bahkan di kedalaman pun kilaunya tetap memancar.
Ya, tidak semua orang dapat menemukannya. Yang menemukannya hanya yang luar biasa. Yakinlah ia luar biasa, ukhti, karena permata itu dicari.
Mungkin saja...mungkin...ini maksudnya ”yang baik untuk yang baik dan yang buruk untuk yang buruk.”
Jangan sampai kita merasa bertemu dalam kondisi yang sama, tapi tidak tahu sama baik atau sama buruk. Ukhti, kau bisa saja luar biasa, tapi hati-hati mendapatkan yang biasa, salah satu dari ribuan yang menaruh perhatian padamu.
Dua akhwat ini hanya satu contoh dari sekian banyak tipe ’muslimah idaman’ yang menarik perhatian banyak orang. Ke’mencolok’kan tidak selalu seperti ini.
Karena permata itu dicari, ukhti...
Teruntuk para ukhti : ayo fokus,,,temukan kedalaman dimana kau dilindungi olehNya. Ayo fokus! Din ini membutuhkan jejakmu lebih untuk tegak. Buktikan dan azamkan, kita tidak akan pernah cemas dengan apa yang telah dijanjikan Allah untukmu. Buktikan, bahwa masalah-sesuatu-yang-pasti ini tidak akan mengganggu konsentrasimu untuk terus bergerak. Ayo buktikan! Karena itu menentukan sedalam apa Allah akan menyimpanmu dan melindungimu. Dan menyelamatkanmu di hari Akhir nanti.

Teruntuk para Akhi : Tetap fokus! Karena itu yang menentukanmu menjadi seseorang yang biasa atau luar biasa. Seseorang yang luar biasa, adalah yang dapat menemukan sesuatu yang luar biasa pada sesuatu yang biasa. Hanya orang biasa yang tertarik pada sesuatu yang luarbiasa dan semua orang juga melihatnya luar biasa. Kau hanya menjadi orang biasa saat menjadi sama dengan banyak orang. Jangan pernah cemaskan sesuatu yang pasti ada untukmu. Tetap fokus! Perjuangan masih panjang. Kau akan menemukannya di perjalanan.^^v tetap maju.

Karena jalan ini tidak mungkin dapat ditempuh oleh orang-orang yang cemas akan masa depan rejeki dan kehidupannya
Hasan Al-Banna
Fokuskan langkah, pikiran dan hati. Katanya mau berjuang??? Jangan cemas. Dan jangan bahas lagi ini, geli ^^
Jangan cemas, karena Sang Cinta sudah menjanjikannya untukmu.
Thanks Mba Hana ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...