Ketika diri Mulai Melemah
Saat Sholat hanya sekedar
menggugurkan kewajiban
tepat waktu tak lagi
dihiraukan
Saat Al-Quran hanya sekedar
bacaan
tidak di tadabur ulang
Saat hafalan tak lagi
menggairahkan
bahkan sampai-sampai
berantakan
Turun liqo tidak tepat waktu
dengan alasan itu-itu
melulu..
Dimanakah jiwa-jiwa yang
bergelora itu ?
Terkuburkah ia oleh nafsunya?
Dimana letak akan
rindu-rindu yang terpaut akan cinta-Nya ?
Sedang tertidur pulaskah
iman nya ?
Ikhwah fillah..
Yang tak putus-putus, hingga
raga begitu ringan, lisan begitu lancar. Terkadang kita sampai lupa
Kalau orang lain tak sama
halnya dengan kita..
Namun saat segala sesuatu
tak berpihak kepada kita, bukan hanya orang lain yang kita buat menderita
Bahkan diri kita sendiri.
Sungguh pada tiap pergiliran itu terdapat ibrah agar kita banyak beristigfar,Disaat
bersemangat dan banyak bersyukur disaat susah, karena Allah tidak pernah
meninggalkan kita.
Kita diberikan kesulitan
agar ingat untuk tidak melupakan-Nya saat orang-orang menyanjung kita, ide-ide Kita
berdaya guna, atau bahkan retorika da’wah kita yang semakin kaya.
Bercerminlah dari kesalahan
orang lain untuk melihat bagaimana diri kita, karena sebaik-baik manusia Adalah
mereka yang melakukan islahun nafs. Melihat segala sesuatu dari berbagi sudut
pandang yang berbeda ternyata membuat mereka kaya akan pengalaman jiwa.
“kala fajar hendak berpendam
mentaripun belum bersinar, sebongkah dendam membara memburu sang hamba yang
bersahaja, raganya tak seperti kita namun semnagtnya menembus semesta dari
kursi roda mengguncang dunia untuk kemerdekaan palestina..darah membuncah
menyirami bumi..
Kita terlalu senang dengan
kenikmatan hingga takut kesulitan
Semoga penggalan nasyid tadi
menguatkan hati yang rapuh, membesarkan jiwa yang kecil,
Melapangkan dada yang sempit,
dan mengendurkan keletihan yang menghimpit.
Raga boleh sakit, bahkan
koyak..namun jiwa harus tetap kaya !
Allah maha baik dan
mencintai kita sehingga memilih kita untuk dipertemukan dijalan-Nya.
Tiada kekuatan selain
kekuatan Allah ta’ala dan kesempurnaan hanya milik-Nya
Mintalah kekuatan itu untuk
tetap berjuang dan belajar untuk menyempurnakan amal kita.
Faidzaa a’azamta..fatawakkal
ala Allah..kokohkanlah tekad dan keyakinan maka setelah itu
Serahkan segala urusan hanya
Kepada-Nya ..
Ikhwah Fillah..
Allah maha baik dan
mencintai kita karena telah mempertemukan dijalan-Nya
Dengan Tarbiyah semua
menjadi berbeda dan penuh berkah..
Tarbiyah telah menghidupkan jiwa
kita yang berkelana mencari makna, membuat orang lain
Menjadi saudara, memuliakan
yang terhina, memunculkan potensi yang berdaya guna
Melejitkan akal dan raga
untuk tujuan da’wah yang mulia. Rasanya sungguh tak layak jika kita tukar
dengan kesenagangnya orang-orang diluar sanah…
Apalagi diabaikan demi
sesuatu yang tidak member jamainan kebaikan kepada kita..
Jiwa yang tertempa adalah
letak kehidupan kita.
Kekayaan jiwa akibat
keimanan yang kuat dan amal-amal yang mulia, memudahkan sesuatu yang sulit meringankan
yang terasa berat..menyegerakan yang tertunda, mengingatkan yang sedang lupa,
menghibur yang kecewa..memberi harapan yang berputus asa dan kepercayaaan diri
Bagi yang belum memilikinya.
Semakin lama Tarbiyah
hendaknya semakin membuat diri kita baik dari sebelumnya !
Usia tarbiyah seharusnya
menunjukan kematang jiwa dan keyakinan kita. Namun terkadang
Sesuatu sering tidak
berjalan sebagiamana mestinya. Karena kita yang kurang bermujahadah kepada-Nya
kurang mendidik mental kita hingga ahirnya jiwa itu pun lemah..
Perbaikilah diri kita
sebagiaman kita selalu memperbaiki penampilan kita.
Hidayah itu mahal akan
tetapi istiqomah jauh lebih mahal ! menjadi baik itu sulit tapi bertahan dalam
kebaikan itu jauh lebih sulit !
Kita adalah hadiah terbaik
dari Rabb sebagai generasi penerus risalah Nabi Muhammad
Laksana kedipan mata betapa
kita sangat berharga bagi ummat ini.
Hati kita perlu dibersihkan
dari kemauan-kemauan yang hanya berdasar pada jiwa yang sempit.
Semoga Allah senantiasa member
petunjuk serta menghimpun hati-hati kita dan membuat kita saling mencintai
karena-Nya.
Allahumma innaka ta’lamu
anna haadzihil quluub..fawatsiqillaah humma robithotaha..3x
Wahai Allah yang Maha
lembut..
Tetapkanlah pijakan kaki
kami dijalan da’wah..
Cukupkan hati kami dengan
kenikmatan dalam keletihan dijalan-Mu
Hidupkan hati kami dengan
iman dan kecintaan pada da’wah ini..
Wahai Allah saksikan kami
hamba-Mu yang mencintai-Mu dan saling mencintai karena-Mu..
Rosy Fatmawati Syahril